Wednesday, August 8, 2012

Yamaha Flying Dragon "single pedal" Restoration

Kali ini penulis mendapatkan sebuah Yamaha Flying Dragon "single" pedal/double chains drive dari sebuah situs belanja online...hmm 'good deal ! itu kata pertama kali tercetus dipikiran waktu itu. Tidak mahal juga sih sekitar $25 (Rp 200.000'an) untuk sebuah drum pedal dengan kualitas setara Yamaha.

Kondisi pedal yang bekas ditambah dengan beberapa guratan/scratch disana-sini mencetuskan ide untuk merestorasi kembali pedal ini dengan bahan baku dasar sebagai berikut :

- Duplicolor (cat mobil kaleng) warna hitam metalik
- Primer (bisa warna apa saja) kali ini grey (abu2) jadi pilihan, digunakan sebagai dasar warna sebelum melakukan pengecatan dengan warna utama pilihan.
- Duplicolor clear coat
- Tools/alat yang dibutuhkan untuk melepas bagian2 pedal (obeng, Kunci L, etc)
- Kertas ampelas, grade 180
- Masking tape (isolasi kertas)

Langkah2 sebagai berikut :

1. Kita lepaskan semua bagian2 pedal dari board, sampe ke detail bagian penggerak drum (rantai, cam, etc)
2. Pastikan bahwa cat yang terkelupas untuk dibersihkan dan dirapikan dengan menggunakan kertas ampelas yang tersedia.

3. Semprotkan primer sebagai dasar warna, lakukan 2-3 kali lapisan agar setiap guratan/lubang tertutup rata dengan primer. Gosok dengan kertas ampelas untuk merapikan (jika diperlukan).

4. Proses primer untuk kering sangat cepat sekitar 10-15 menit.

5. Aplikasikan warna utama (hitam metalik) pada setiap bagian, 2-3 kali lapisan agar merata. Tunggu sekitar 1 menit unutk setiap lapisan.

6. Aplikasikan clear coat untuk melidungi dan sekaligus mengkilapkan.

7. Kalau sudah benar2 kering baru pasang kembali part2 menjadi satu.


Warna asli dari pedal ini adalah hitam (board) dan biru tua. Penulis mengganti dengan hitam agar warna nya menjadi senada. 

Semoga artikel ini bisa menginsiprasi anda untuk lebih berkreasi dengan ide2 yang lain.

Wednesday, March 28, 2012

Dave Weckl Signature Snare drum 1st generation Review

Shalom,

Kali ini penulis akan memberikan sedikit review tentang dua buah snare drum yang baru saja penulis dapatkan. Yup ! 2 (dua) buah Yamaha Dave Weckl signature snare generasi pertama, yang mungkin sudah agak sulit unutk didapatkan sekarang.

Penulis mendapatkan ke-2 buah snare tersebut secara kebetulan hasil dari "berburu" di internet selama berbulan-bulan lamanya dan tidak tanggung-tanggung 2 buah snare sekaligus didapat dalam waktu yang hampir bersamaan.

Dave Weckl merupakan sosok drummer yang boleh dibilang cukup sukses dan memiliki reputasi yang baik di dunia musik maupun hiburan sekelas Internasional. Kedua snare tersebut merupakan hasil pemikiran beliau yang menginginkan "sesuatu" yang berbeda dari kebanyakan snare drum dipasaran. Dengan perpaduan 2 strainer (snares) yang terbuat dari bahan yang berbeda (stainless steel & karbon) menghasilkan suara yang dapat dibilang cukup unik.

Berikut adalah spesifikasi dari kedua snare diatas :

1 ) SD-355DW terbuat dari perpaduan besi (steel) dan campuran aluminium yang memiliki ciri khas kebanyakan snare dari bahan yang sama, yaitu suara yang agak sedikit panjang (sustain) dengan maksimum kapasitas yang umumnya cocok digunakan untuk live maupun di dalam studio. Dengan pemilihan head yang tepat dapat memberikan nuansa yang berbeda untuk setiap musik yang dimainkan. Umumnya Remo coated ambasador (top) dan clear ambasador (bottom), atau menggunakan seri fiberskyn yaitu Remo skyntone (top).

Ukuran : 14" x 51/2"

2) MSD-14DW terbuat dari kayu maple yang memberikan kesan "warm" untuk setiap musik yang kita mainkan, biasanya jenis snare kayu lebih cocok untuk aplikasi di dalam studio tidak menutup kemungkinan juga untuk live dengan pemilihan head drum yang cocok. Seri Fiberskyn atau Coated head bisa menjadi pilihan.

Ukuran : 14" x 5"

Sebagai penutup, kedua snare tersebut memang sulit didapatkan, dan jika kalian mendapatkannya tentunya harganya biasa sangat tinggi, jadi anggap ini sebagai investasi untuk para musisi khususnya drummer : )


Thursday, April 1, 2010

Trick drum polish

Perawatan memang harus nomer satu, apalagi untuk drum kesayangan. Penulis menemukan dan mencoba produk dari Trick drum dimana dapat membersihkan keseluruhan drum mulai dari hardware sampai ke body, tidak hanya itu bekas sidik jari pada cymbal pun hilang dengan sedikit polesan.

Kelebihan : 
1. Harga murah !!
2. Tidak meninggalkan bekas.
3. Tidak perlu membeli pembersih cymbal terpisah.


Perlu dicoba !!  (untuk pasar Indonesia mungkin belum tersedia)


(Home made) Peredam "overtone" snare / tom drum




Kualitas suara drum memang tidak dapat dipisahkan dari material dasar pendukungnya, baik itu kayu maupun bahan-bahan lain seperti stainless stell atau fiber yang mulai populer digunakan untuk pembuatan drum set di pasaran.

Snare drum merupakan "nyawa" dari sebuah drum set yang akan menentukan kualitas suara dari keseluruhan drum itu sendiri. Masalah yang paling banyak dihadapi para drummer pada umumnya adalah meredam "overtone" dari snare yang bisa dibilang tidak mudah. Banyak produk-produk bermunculan untuk mengatasi hal ini.

Gambar diatas adalah sebuah hasil kreasi penulis yang didapat dari ide penggabungan dua konsep produk peredam suara yaitu : Remo snare gate (lihat gambar) dan Evans mini emad (lihat gambar). Konsep Remo menggunakan "plunger" yang dapat bergerak fleksibel ke atas ketika snare dipukul dan otomatis turun untuk meredamnya. Sedangkan Evans dengan mini emadnya lebih "simpel" tanpa menggunakan banyak ornamen besi pendukung, cukup dengan sistem "velcro" yang mudah dilepas dan dipasang kembali.

Dari dua sistem ini Penulis membuat alat ini yang setelah dicoba hasilnya cukup memuaskan dan dengan biaya yang sangat murah dibanding dengan membeli produk pabrikan diatas. Bahan yang dibutuhkan :
1. Velcro dua sisi (bisa didapat di toko pakaian)
2. Lempengan plastik (dari bekas DVD holder)
3. Lem 
4. Lempengan karet/busa (ditempel di bawah plastik), bisa     juga menggunakan potongan kain (idenya untuk                                                                                     meredam getaran dari snare ketika dipukul).

Semoga menginspirasi.


Sunday, March 21, 2010

Kickport


Kickport....nama yang asing bukan ??, tapi nama ini pasti lambat laun dikenal oleh para drummer dikalangan Internasional. Ya kickport adalah sebuah revolusioner di industri musik khususnya dunia drum dan perkusi.

Sebuah alat yang menyerupai "rongga" biasa kita jumpai pada tiap speaker kabin atau pun subwoofer (penghasil suara low pada tatanan sistem audio). Ide dasar didapatkan penemu dari sistem kerja subwoofer kabin yang hanya menggunakan sebuah woofer/speaker dapat menghasilkan "dentuman" low end yang cukup besar. Ide ini kemudian dituangkan dalam sebuah media (gambar kickport) yang dapat mengubah tekanan udara pada bass drum /kick drum sehingga frekuensi suara yang dihasilkan jauh lebih rendah (low) dibandingkan sebelumnya. Dari 80 Hz turun sampai 30 Hz tanpa meredam suara bass drum berlebihan.

Penggunaan pada kick drum yang berukuran 16" (Yamaha Hipgig kit) sampai yang berukuran besar sekalipun 22". Perubahan yang dihasilkan sungguh mengaggumkan dengan sistem yang sederhana mudah dipasang dan dilepas, para drummer tidak lagi kesulitan mendapatkan suara rendah/low yang diinginkan hanya dengan satu kickport masalah bisa segera diatasi. Peredam
(muffler) yang berlebihan di dalam bass drum tidak lagi dianjurkan setelah penggunaan alat ini.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan kickport :

Kelebihan :

1. Suara bass drum anda jauh lebih rendah dengan sistem kickport, mudah dipasang (hitungan detik).

2. Disediakan "template ring" yang memudahkan anda untuk melubangi drum head dengan mudah dan aman.

Kekurangan :

1. Mungkin harganya yang agak mahal. Sistem ini ditawarkan dengan harga $39.99 (atau setara dengan Rp 400.000). Dengan bahan dasar plastic PVC mungkin kita bisa membuat sendiri dengan harga yang jauh lebih rendah.


Untuk informasi lebih lengkap anda bisa mengunjungi situs www.kickport.com

Yamaha HipGig drum kit

Betapa sulitnya mendapatkan "si kecil" ini di America, anda bisa membayangkan hal ini terjadi di Indonesia. Bukan tidak mungkin anda akan mengalami tingkat kesulitan yang lebih lagi.

Yamaha Hipgig merupakan kreasi dari Yamaha Jepang berkolaborasi dengan berbagai artis diantaranya : Rick Marotta, Manu Kathce, dan Al Foster  http://www.yamaha.com/drums/hipgig.html?CTID=5040578&CNTYP=PRODUCT


Bayangkan di America penulis membutuhkan waktu sekitar setengah tahun (6 bulan) untuk mendapatkan seperangkat drum kit ini, dibantu oleh salah satu toko atau dealer musik ternama di Los Angeles proses order yang memakan waktu yang bisa dibilang cukup lama ini akhirnya terbayarkan setelah penulis menerima telepon dari toko musik ini suatu waktu dipertengahan bulan juni 2009 (order diawal Januari 2009) bahwa drum kit pesanan telah tiba.

Sedikit review tentang drum set ini, meski memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan drum "normal" lainnya suara yang dihasilkan sangat memukau penulis, anda tidak akan bisa membedakannya dengan drum set pada umumnya sekilas terdengar sama, yang menjadikan berbeda dengan drum set pada umumnya adalah suara dari "kick" drum atau bass drum terdengar lemah dan kurang "menendang" hal ini akan penulis bahas dalam artikel "kickport" berikutnya.

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari drum set ini :

Kelebihan :

1. Mudah disimpan dan pemasangan yang kilat atau cepat, kurang dari 10 menit.
2. Hardware dapat disimpan di kursi drum (drum stool) sehingga memudahkan transportasi.
3. Dua (2) bag memungkinkan anda membawanya dalam mobil kecil sekelas sedan, sangat pas dibagasi belakang.
4. Suara tidak kalah dengan drum "normal" pada umumnya (9 of 10).


Kelemahan : 
1. Harga yang mungkin terlalu tinggi.
2. Kick drum kurang "menendang". (tips mendapatkan low end pada bass drum anda di artikel "kickport")



Tips melindungi cymbal kesayangan dengan biaya murah.

Bicara soal drum pasti tak lepas dari berbagai aksesoris yang menyertainya satu terpenting diantaranya adalah cymbal, banyak merek cymbal beredar dipasaran saat ini yang menjadi masalahnya ada biaya perawatan "mereka" terkadang menjadi beban bagi sebagian drummer dikarenakan biaya perawatan sangat tinggi, dan kadang tidak menjamin akan keawetan atau kualitas suara yang dihasilkan setelahnya.

Berikut ini adalah beberapa tip penting perawatan cymbal, yang tentunya tidak akan membuat kantong anda berlubang :

1. Selalu simpan cymbal kesayangan ada di cymbal bag/cases. Pilihlah bag (tas) yang sesuai dengan ukuran cymbal jika memungkinkan hard cases jauh lebih menguntungkan untuk melindungi cymbal anda. zildjian cymbal case adalah terfavorit dengan harga terjangkau.

2. Selalu gunakan sarung tangan untuk mobilitas cymbal anda, sebaiknya gunakan yang bebahan dasar nylon/kain.

3. Bersihkan cymbal sehabis digunakan dengan cairan pembersih dalam hal ini adalah produk pembersih yang direkomendasikan pabrikan (sekitar Rp 80.000- Rp 100.000). Anda bisa menggunakan cairan pembersih kaca yang memiliki bahan dasar sama dengan pembersih khusus.

4. Hindari penggunaan scrubber (spon kasar) untuk membersihkan cymbal, hal itu bisa menghapus logo dan meninggalkan guratan tipis pada cymbal anda.

5. Selalu gunakan felt, washer yang memadai untuk melindungi cymbal ketika dimainkan (tidak hanya cara memukul) hal ini dapat menghindari pecahnya cymbal seketika.

6. Jika anda menggunakan soft case /bag posisikan secara vertical (tegak) jangan ditidurkan, hal berat dari cymbal akan menyebabkan cymbal menjadi "lengkung" tentu saja memengaruhi suara yang dihasilkan.


Semoga beberapa tips diatas dapat menolong anda dan menjadikan musik anda lebih indah.

Terima kasih